Untuk mendapatkan sebuah desain yang baik, ada beberapa hal yang harus dipenuhi sebagai syarat mutlak bagi terciptanya ruang-ruang yang berkualitas.
Secara arsitektural, bangunan sudah bisa dikatakan baik apabila dapat memenuhi tiga persyaratan. Yaitu fungsi, kekuatan struktur, dan estetika. Ketiganya saling berkaitan erat. Apabila ada salah satu yang tidak terpenuhi, bisa berdampak buruk bagi pengguna bangunan bahkan lingkungan.
Dilihat dari sisi pengguna bangunan, terdapat empat faktor kenyamanan yang sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang arsitek dalam mendesain sebuah bangunan. Keempat faktor tadi adalah kenyamanan suhu, pergerakan dalam ruang, visual, dan pendengaran. Semuanya sangat memengaruhi pembentukan kualitas ruang di dalam bangunan.
Rumah berikut ini bisa dijadikan contoh bangunan yang memenuhi semua kriteria tersebut. Penampilan fasadnya yang kokoh menyiratkan kekuatan struktural bangunan. Dan memang pada kenyataannya, menurut sang arsitek, strukturnya benar-benar dipersiapkan untuk bangunan dua lantai. Secara estetika, rumah yang terletak di hook ini terlihat atraktif. Wajah bangunan dibuat menghadap pada kedua sisi jalan, sehingga terlihat komunikatif dan dapat merespons lingkungannya dengan baik.
Bidang-bidang yang seolah saling bertumpuk membuat fasadnya terkesan dinamis. Ini bukan sekadar tempelan atau ornamentasi untuk memperindah tampilan bangunan semata, namun setiap tonjolan dan cerukan memiliki fungsi tertentu pada bagian dalam bangunan. Walau sekadar tempat “menanam” lemari pada dinding.
Aspek kenyamanan dalam bangunan tampak benar-benar diperhatikan. Masalah suhu dan visual misalnya. Di siang hari, bagian dalam bangunan sama sekali tidak memerlukan sistem penghawaan atau pencahayaan buatan. Lampu yang terlihat menyala dalam gambar hanya untuk kepentingan pemotretan. Sedangkan di malam hari, cahaya lampu yang menyeruak dari lubang-lubang di dinding, terlihat sangat berpengaruh dalam memperkuat cita rasa visual bangunan.
Yang menjadi kunci pergerakan udara di dalam bangunan adalah adanya sistem pertukaran udara secara menyilang antara void yang terletak di atas ruang makan dengan yang terdapat di sekitar area tangga dan kolam kecil di sebelahnya. Melalui kedua bukaan tadi, udara dapat mengalir tanpa terputus sehingga bagian dalam bangunan senantiasa mendapatkan suplai udara segar dari luar.
Pergerakan dalam ruang pun dapat dilakukan secara leluasa, melalui organisasi ruang yang tertata dengan baik. Pergerakan ruang yang cair dapat dirasakan mulai dari area entrance hingga ke seluruh sudut bangunan, termasuk balkon-balkon di lantai atas. Perbedaan ketinggian lantas sebagai pembatas wilayah, selain berdampak pada tatanan ruang, juga menambah estetika ruang.
Terakhir menyangkut kenyamanan pendengaran. Bangunan yang diapit dua jalan ini tidak terganggu oleh suara-suara yang berasal dari luar. Kuncinya adalah meletakkan ruangan pada posisi yang tepat, selain juga mengatur peletakan bidang-bidang masif, dan besarnya bukaan-bukaan pada ruang-ruang yang memerlukan suasana yang lebih sunyi. Misalnya pada area ruang tidur, bukaan dibuat kecil saja, dengan komposisi bidang masif yang diperbesar.
Memiliki rumah adalah impian setiap orang, dan tidak hanya untuk digunakan setahun-dua tahun, melainkan seumur hidup. Oleh karena itu, faktor desain harus benar-benar diperhatikan, agar sebuah rumah dapat memenuhi fungsinya secara optimal. Pada akhirnya dibutuhkan arsitek-arsitek yang memiliki kepekaan desain dan kemampuan menangkap keinginan klien untuk dituangkan ke dalam desain.
Klik di sini untuk penawaran kusen aluminium
No comments:
Post a Comment